Friday, May 20, 2011

1055



1055. Itu angka yang tertampang di depan mata saya. Bukan, ini bukan angka yang menunjukkan harga Indomie Ayam Spesial di Indomaret terdekat. Bakal hore banget saya jika ini terjadi. Ini angka yang menunjukkan jumlah hits di blog ini. Saya ternganga dan sedikit tidak percaya. Berkali-kali saya gosok kacamata yang sudah seminggu tidak dibersihkan ini. Terakhir, saya semprotkan cairan pembersih lensa ke arahnya, cratt…cratt, dan saya usap dengan lap khusus. Saya tepuk-tepuk pipi. Saya cubit-cubit pipi. Angkanya tak berubah. Ini ternyata bukan mimpi. Jumlah hits blog ini sudah melampaui 1000.

Bagaimana perasaan saya? Senang. Iya, saya senang. Tidak bangga. Apalagi tremor, karena oknum pembuat tremor tidak terlihat di depan mata. Kalaupun ada, saya jelas akan mengalami sesak nafas dan tidak bisa berpikir jernih.

Jadi saya cuma bisa bilang “senang”. Itu artinya ada orang yang membaca tulisan di blog ini. Itu artinya ada orang yang rela menyisihkan waktunya untuk membaca tulisan –tulisan saya. Senang rasanya saat melihat orang lain menyenangi isinya. Senang rasanya saat seorang teman memberitahu jika dia rajin mengikuti blog ini. Wah, I didn’t expect that much. Saya tidak berpikir sampai ke sana. Mengingat tidak ada yang istimewa di sini.

Tapi, jujur saja, ini pencapaian yang besar. Jumlah hits di blog ini mampu mencapai 1000 dalam waktu kurang dari sebulan. Jika saya melongok grafik statistik dari bulan ke bulan, terlihat sekali grafiknya bergerak cepat dan tajam. Secepat pergerakan saham IHSG ataupun pergerakan harga minyak Brent di Bursa London. Untuk itu saya patut berterimakasih.

Pertama, saya ucapkan terima kasih pada ARDI WILDA IRAWAN aka AWE, sang penggagas gerakan 31 Hari Menulis. Sedikit banyak, gerakan ini melecut semangat saya dan banyaaaaak teman-teman lain untuk menulis setiap hari. Sungguh, walaupun Awe terkadang marmos ([kata sifat] marai emosi = membuat emosi. Keadaan yang membuat kita ingin melempar jumroh kepada yang bersangkutan) dan absurd, tapi dia ini adalah anak muda yang punya segudang gagasan brilian.

Terima kasih Ocha si Muntah Gorgom dan Ijah Jezie Laurensia yang dengan sukarela menjadi admin 31 Hari Menulis dan dengan rajin melongok blog semua peserta (termasuk blog saya, miauw), merekap, dan memposting hasil rekapan yang kalian lakukan. Terima kasih mbak Pulung Uci, yang sui menjadi juri kompetisi ini dan sering memposting tulisan yang menyentuh hati.

Terima kasih NescafĂ©, Coffee – Mate, Milo, Milo Fuze, permen Fox. Terima kasih Kim Tae Yeon, Celine Dion, Chiaki Kuriyama, Angela Aki, Tokyo Jihen, Syaharani and The Queen Fireworks, Teresa Teng, Nouvelle Vague, Bond, Maksim, Johann Bach, Edvard Grieg, Lara Fabian, dan Cat Steven/Yusuf Islam yang sering menjadi teman sekaligus sumber insprasi.

Terima kasih Salonpas, Neurobion, dan balsem otot Geliga. Kalian adalah penyelamat di saat otot mulai tak enak.

Terima kasih si Mimi aka Sony Ericsson Xperia X10 Mini Pro, Blogger-Droid, dan Office Suite Pro. Dengan adanya kalian, saya mampu blogging di manapun dan kapapun. Walaupun untuk itu saya harus jumpalitan untuk mencari sinyal si provider merah #eh #curhatsaya.

Terima kasih untuk Shiro, si MacBook White yang setia menemani saya dan rela disiksa saking kerasnya saya mengetik di keyboardnya. Terimakasih untuk si meja baru.Tempat saya bisa menulis dengan nyaman dan meletakkan semua barang dalam jangkauan. Bahkan kaki saya bisa selonjoran di sana. Mantap!

Tak lupa saya mengucapkan terimakasih untuk kalian, wahai pembaca. Terima kasih yang sebesar-besarnya sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya. Terimakasih atas apresiasi yang anda berikan. Sungguh, saya tak pernah terpikir akan ada orang yang membaca tulisan tentang gadis yang bisa sakau karena 3 hari tidak minum Milo atau merasa sakit hati karena tidak bisa tumbuh lebih tinggi.

1055. Ini saatnya memikirkan kelanjutan rencana blog ini. Akan seperti apa blog ini di kemudian hari? Akankah terus berlanjut ataukah hidup segan mati tak mau layaknya zombie *berubah jadi Dolores O’Ridorian*? Bagaimana postingan yang selanjutnya? Akankah tetap mempertahankan gaya yang serabutan, ngawur, dan sekenanya atau berkembang kea rah yang lebih serius? Dan masih banyak pertanyaan lain yang jawabannya masih berupa “entahlah”.

Oh ya, tolong dimaklumi jika anda mendapati banyak kata “Sooyoung” tersebar di sini. Soalnya saya tidak suka Yoona dan Jessica (ampun kakak! Jangan lempari saya…). Eh bukan itu maksudnya! Tolong dimaklumi banyaknya sebaran kata “Sooyoung” di sini, soalnya dia itu tinggi tinggi sekaliii, dan saya terobesi menjadi tinggi. Gomen ne, minna-san!

Akhir kata, saya ucapkan sekali lagi, selamat mengikuti Dunia Maya. Selamat menikmati dunia dari kacamata saya. Sebuah dunia di mana kehidupan terkadang tidak berjalan seperti biasanya.

(teman-teman dalam kegiatan 31 Hari Menulis. Sedang bermain dengan aplikasi Little Photo)
Published with Blogger-droid v1.6.8

1 comment:

  1. yes, aku ada di hits 1080 :D
    smg panjang umur nih blog, keep writing cum :)

    ReplyDelete