Tuesday, May 10, 2011

Mimpi

mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia (Laskar Pelangi - Nidji)

Alkisah suatu hari. Berbulan-bulan yang lalu, saat saya sedang membereskan kamar (tolong [jangan] diperhatikan keterangan waktunya), secarik kertas jatuh dari diary berwarna hitam. Kertas itu sudah kumal, kucel, hampir sobek, dan sudah mengalami perubahan warna dari putih menjadi kekuning-kuningan. Kesimpulannya, mengenaskan.

“Apa ini” pikir saya. Kenapa ada kertas ini di dalam diary. Saya pungut kertas itu. Saya baca. Sesimpul senyum terbentuk. Antara lucu dan malu. Antara geli dan ngeri.

Kertas itu berisi 101 keinginan dan mimpi saya. Kapan ya ini terjadi? Tidak tahu pasti. Sepertinya awal kelas III. Saat itu kami sedang ada acara, yang acaranya sendiri saya lupa, yang mengharuskan kami untuk menulis mimpi-mimpi dan keinginan. 100 mimpi untuk setiap orang dalam waktu 15 menit. Barang siapa yang sudah menulis 100 mimpinya dalam waktu kurang dari 15 menit, dapat menulis satu poin lagi sebagai bonus. Saya termasuk yang dapat bonus.



(bentukan kertas "mimpi")

Membaca kembali kertas itu seakan memutar memori masa lalu. Yang kadang membuat kita tersenyum simpul sekaligus tersipu malu. Teringat betapa naifnya masa muda (sok tua dewasa). Betapa polosnya saya di masa lalu. Betapa pemimpinya saya lima tahun yang lalu.

People changed, so do I. Itu kesimpulan yang didapat setelah membaca kertas yang sudah menguning itu. Part of me has changed. Saya tak lagi bermimpi punya perusahaan sendiri. Passion saya ke dunia desain dan iklan sudah menguap entah ke mana. Begitu pula dengan ambisi punya bengkel sekeren West Coast Custom. Yup, bengkel zuperr keren yang di acara Pimp My Ride itu…

Target menikah di tahun 2010 pun sudah jelas gagal total. Jangankah menikah, calonnya saja masih belum dapat. Saya pun makin terjerembab dalam menikmati kesendirian.

At the other side, I haven’t changed. Saya masih ingin backpacking keliling dunia. Masih penasaran dengan Turki (background music Cari Jodoh – Wali #ups), masih ingin melihat Aurora Borealis di Antartika. Menikmati cappuccino di Milan (kenapa harus di Milan coba?), ingin ke pabrik Peugeot dan Ferrari, ingin haji. Ingin punya Peugeot 505 GTI lansiran 1989, dan tetap ingin menikmati NescafĂ© panas-panas.

Mimpi. Semua orang pasti punya mimpi. Mimpi di sini tidak merujuk pada istilah bunga tidur, tapi lebih kepada keinginan, visi, cita-cita. Apapun itu. Entah itu konyol ataupun bermakna. Entah itu filosofis atau hanya sekedar rasa “aku ingin…”, setiap orang pasti punya mimpi.

Bagi sebagian orang, mimpi adalah tantangan yang harus ditaklukkan. Sebelum debut dan menjadi musisi besar, Angela Aki pernah bermimpi untuk mengadakan konser di Tokyo Dome. She was nothing but an ordinary people that watched Shiina Ringo’s concert. Tapi tiga tahun kemudian, dia berhasil mewujudkan mimpinya. Mimpi itu berhasil membuatnya menemukan kembali semangatnya untuk bermusik dan mencambuknya untuk bekerja keras.

Mimpi pula yang menjadikan Soichiro Honda menjadi orang yang hebat. Mimpi untuk menyediakan alat transportasi praktis, tangguh, dan terjangkau bagi semua orang. Itulah yang nmemunculkan Honda Dream A, Honda Benly, dan, yang paling fenomenal, Honda Super Cub (C50, C70, dan C100). Kendaraan yang terjual 60 juta unit sepanjang masa produksinya. James May, presenter Top Gear, pernah mengungkapkan jika penjualan Honda Super Cub masih lebih tinggi dibandingkan gabungan total penjualan VW Beetle (the old ones ya...), Toyota Corolla, dan Ford T-Model. Sugoi, desu ne...



(the legendary Honda Cub)

Saya selalu kagum dengan Honda. Yozo Hasegawa mengungkapkan dalam bukunya, Honda menggunakan pendekatan yang berbeda dengan Toyota. Jika Toyota menekankan “kesempurnaan”, maka Honda mengedepankan “mimpi”. Prinsip ini diterapkan dari awal. Semenjak Honda mulai membangun perusahaan ini. Kemudian diimplementasikan dalam tagline perusahaan “The Power of Dream”. Mimpi lah yang mendorong Honda untuk membuat mesin-mesin hebat yang jauh melampaui masanya. CVCC, VTEC, dan yang paling baru, i-VTEC, adalah perwujudan dari mimpi Honda tentang mesin yang bertenaga namun bersih. Ohhh…jangan lupakan ASIMO, perwujudan mimpi Honda tentang robot yang humanis.

Well, apa yang mau saya bilang tadi? Bahwa mimpi bukanlah suatu yang buruk. Bahwa bermimpi itu bukanlah perbuatan yang patut dikutuk dengan mantra Cruciatus. Malah sebaliknya, banyak penemuan penting dan gagasan brilian yang berawal dari mimpi.

Jadi, mulailah bermimpi…

Deep within each heart there lies a magic spark
That lights the fire of our imagination

And since the dawn of man
The strength of just 'I can'
Has brought together people of all nations

There's nothing ordinary in the living of each day
There's a special part every one of us will play

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream

As the world gives us its best
To stand apart from all the rest
It is the power of the dream that brings us here

Your mind will take you far
The rest is just your heart
You'll find your fate is all your own creation

And every boy and girl as they come into this world
They bring the gift of hope and inspiration

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream

The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here

There's so much strength in all of us
Every woman, child, and man
It's the moment that you think you can't
You'll discover that you can

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream

The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
We've got to learn
To bring us closer to the power of the dream

The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here
To realize the power of the dream
To realize the power of the dream

(The Power of The Dream - Celine Dion)

No comments:

Post a Comment