Monday, May 30, 2011

One Fine Day

Harusnya hari ini saya menulis review film Kill Bill. Harusnya. Rencananya sih begitu. Tapi apa daya, saya tak kunjung menulis ulasan untuk film ini. Karena: 1. Menulis review film favorit itu membutuhkan waktu yang lama karena saya merasa harus mengeluarkan segala kemampuan menulis saya di sana. 2. Menulis review Kill Bill + lagu jedak-jeduk + tanpa kopi = buntu. 3. Saya sudah terlalu lelah muter-muter seharian.

Dan alasan yang ketiga itulah yang menjadi hambatan terbesar untuk mengulas film besutan Quentin Tarantino itu. Boomtown Rats boleh bilang "I don't like Monday", saya pun biasanya begitu. Tapi mbuh piye ceritane, hari ini saya banyak beraktifitas. Tidak hanya guling-guling di kamar.

Jadi ke mana dan ngapain saja seharian ini? Bolehlah naik dengan percuma. Eh bolehlah dibaca ya, kakak.

I'm at Kosan Matahari Ceria.

Pagi ini diawali dari bunyi weker yang annoying. Matikan. Beranjak ke kamar mandi. Sholat. Mengaji. Dan…tidur lagi. Saya bangun lagi jam 9. Untuk kemudian cumuk gogi (cuci muka sikat gigi). Menyalakan dispenser dan membuat kopi. "Cilaka, krimer habis". Itu yang saya katakan saat melihat botol Coffee-Mate saya sudah ringan sekali. Usut punya usut, memang tak ada sebutir bubuk pun di dalamnya. Saya nesu dan misuh-misuh.

Setelah itu, ambil iPod dan memutar lagu kebangsaan hari Senin. Ya, "I Don't Like Monday" versi Boomtown Rats.

"Tell me why I don't like Monday. Tell me why I don't like Monday. Tell me why I don't like Monday. I wanna shoot, oooh, the whole day down," saya menyanyikan ini sepanjang pagi.

Kemudian nonton BOSS dan lagi-lagi kagum dengan Kichise Michiko. Astaga, tante satu ini cantiiiiiiiiiiiik sekali!

Pukul 11.30…Trong! Si Mimi berbunyi. Ada email masuk. Dari Arum, ngajakin makan katanya. Di mana? Di Rempah Asia. Lina mau ikutan juga katanya. Oh ya, oke. Saya beranjak mandi. Lagunya saya ganti. Dari I Don't Like Monday ke Kissing You Baby. Dari Boomtown Rats ke SNSD. Ga usah protes.

Selesai mandi. Saya menuju Rempah Asia bersama Raden Mas (ini nama sepeda, btw). Saya lirik jam. Jam 12.30.

I'm at Rempah Asia Resto khas Malaysia.

Sesampainya di sana. Arum sudah menunggu. Lina? Belum datang. Ah elaaah. Saya kasih dia Sooyoungie. Bukan, ini bukan nama personel SNSD yang kakinya panjang sekali. Ini nama hard disk saya. Ya, saya kasih itu Sooyungie. Tak beberapa lama, Lina datang. Lina datang bersama kembarannya eh adiknya, Laras alias Aas.

Kami pesan makanan. Arum: Nasi Lemak Ayam Rempah dan Es Teh Tarik. Aas: Nasi Lemak Ayam Kari dan Es Teh. Lina: Nasi goreng kampung dan es teh. Saya: nasi papdrik ayam dan es teh tarik. Saat itu, saya baru nyadar namanya "papdrik", bukan "paprik", padahal sudah setahun langanan di situ.

Kami makan dan cerita-cerita. Panjang, lama. Mulai dari drama Asia sampai topik yang selalu dibicarakan mahasiswa tua, sebut saja namanya S. Lina juga bilang jika dia mau pulang nanti sore. Ckckck…Lina ini lebih sering pulang dibanding saya yang rumahnya dekat. Di tengah-tengah, saya bilang sama Arum akan bayar makanannya. Karena dia selalu bayarin saya waktu insiden atm hilang." Serius?," tanyanya. Serius, saya bilang. Hakkul yakin.

Kemudian hujan deras. Deras sekali. Sangat deras. Mungkin efek dari saya yang niat bayarin makan…

Berhubung hujan, akhirnya kami tertahan di situ hingga menjelang sore. Kemudian Lina dan Aas pulang. Saya dan Arum ke Platinum.

I'm at Platinum Internet Café.

Yak, kami berdua menuju ke warnet yang terletak di lantai atas Hoka-Hoka Bento. Arum mau kirim email katanya. Saya ngapain? Ceritanya saya mau mengulas film Kill Bill. Saya cari bahan. Sambil, ehm, mencari video Hello Baby episode dua. Jangan protes.

Tapi ternyata saya tidak bisa posting, karena…ehm, saya tidak nyanding kopi. Serasa buntu otak ini. Lalu Shiro lowbatt dan saya pulang deh.

I'm at Mirota Gejayan.

Di jalan, saya ingat jika lampu belakang Raden Mas baterenya sudah habis. Saya pergi ke daerah Mirota Gejayan untuk beli baterenya. Saya gowes santai. Lihat kanan kiri. Lihat langit. Menghindari lubang. Loncatin polisi tidur (ceritanya akrobat). Dan iseng bunyiin bel sepeda. Kriing.

Sampai saya di sana. Menuju ke tempat reparasi jam. Beli batere. Duduk di sebelah Bapaknya yang ramah. Kami sempat berbincang sebentar tentang sepeda. beliau tanya, hari Jumat lalu mengapa banyak orang bresepeda. hari Jumat? Saya mikir sejenak. Ooh, JLFR (Jogja Last Friday Ride). Saya jelaskan tentang JLFR. Beliau angguk-anguk dan bertanya kenapa saya tidak ikutan. Saya cuma mesem. Males pak, hehe. Bapaknya juga ketawa, hehe.

Sehabis beli batere untuk Raden Mas, saya teringat jika harus membeli refill Coffee-Mate. Saya menuju ke Mirota dan ke bagian kopi. Celingak-celinguk. Tolah-toleh. Tolah-toleh. Tidak ada. Jikalau ada itu pun bungkus kotak 450 G. Terlalu besar dan akan jadi mubadzir, pikir saya. Saya cari lagi sekali lagi. Gak ada. Saya pergi.

I'm at Indomaret Gejayan.

Dengan asumsi minimarket ini lebih komplit jualannya, saya gowes ke sana. Sampai. Menuju bagian kopi. Kembali melihat dari atas sampai bawah rak. Tidak ada. Saya tanya karyawannya. Kosong, katanya. Dongkol, saya pergi. Menuju Indomaret di Jalan Affandi.

I'm at Pom Bensin Gejayan.

Demi mencari refill Coffee-Mate, saya menyusuri Jalan Gejayan. Sebuah keputusan yang salah. Jalan Gejayan pada pukul 17.15 di hari Senin adalah sebuah siksa dunia. Semua penggunanya seakan-akan berlomba memanfaatkan setiap jengkal jalanan. Sampai saya di Pom Bensin Gejayan. Indomaret ada di seberang. Tapi jalan status jalan masih pamer subang. Padat merayap susah menyeberang.

Satu menit. Dua menit. Lima menit. Sepuluh menit. Masih pamer subang.

Tiba-tiba ada Vinia. "Vince!" saya panggil dia. Keras. Menepi dia. Dan kami bercerita tentang musibah jatuhnya glider beberapa waktu lalu. Tak dinyanya, sang pilotnya adalah narasumber tugas PSTV kami. Dia juga yang menerbangkan pesawat yang saya tumpangi saat harus mengambil aerial shot. I feel sorry for him , karena menurut Vince, beliau trauma.

Dan kemudian Vinia bilang jika dia bertemu FACHRY ALBAR di dekat McD Sudirman. Apa? Fachry Albar. Tanpa memedulikan apapun, saya teriak. "Ahhhhh! Vince! Kok kowe iso ketemu bang Fachry?" (arti: ahhh, Vince! Kok kamu bisa bertemu bang Fachry). "Yo mbuh, kethoke de'e syuting lho, cum" (ya ga tahu. Sepertinya doski syuting deh cum). Dan sungguh, sungguh, saya lepas kendali saat Vince bilang "bang Fachry ki asline ngguanteng banget lho cum" (bang Fachry aslinya tampan sekali lho, Cum). Ah cukup!

Kemudian Vince pulang. Dan situasi masih pamer subang.

Itu, Indomaret ada di seberang mata. Dan saya masih di tempat yang sama. Sudah 20 menit saya ada di sini. Lama-lama putus asa. yah , sudahlah, ngaso sebentar. Akhirnya saya duduk di trotoar. Sambil minum Mijon. Gluk, gluk.

30 menit. Ada mobil dengan lampu angel eyes, HID, dan halogen menyorot saya. Terkutuk.

45 menit. Akhirnya arus lalu lintas lumayan lancar. Saya cepat-cepat menyeberang. Edan! mau nyeberang jalan saja butuh 45 menit. saya mulai merasa jalan gejayan tidak jauh beda dengan jalan Pasar Mingu Raya.

I'm at Indomaret Jalan Affandi.

Akhirnya! setelah menunggu lama, bisa juga menyebarang. Langsung saya ke bagian kopi untuk mencari Coffee-Mate dan….DANG! Tidak ada. Oalah Gustiiiiiiii! Sudah lama saya nunggu ke sini. Sampai rontok rambut nungguin dan apa yang saya dapat? Mendapati jika stok Coffee-Mate kosong? Rasanya tidak bisa dideskripsikan.

I'm at Gading Mas 4 Swalayan.

Pengalaman pahit tadi tidak menyurutkan niat saya untuk beli refill Coffee-Mate. Saya ke Gading Mas Perut mulai kelaparan. Mata mulai berkunang-kunang. Tapi, tetap saja tidak ada. Akhirnya saya beli cokelat sebatang. Langsung saya lahap. Lumayan. Ketimbang pingsan.

Hah! Lemes saya sekeluarnya dari sana. Gimana nih? Ga ketemu krimernya. Ga ada krimer ga ngopi. Saya sempat bingung. Tiba-tiba…EUREKA! Saya ingat satu toko yang PASTI menjualnya.

Circle K.

I'm at Circle K Jl. Affandi.

Saya cepat gowes ke toko berlogo K Merah ini. Bego juga ya, Circle K kan di sebelah Indomaret. Kenapa ga kepikiran ke sana. Ah entahlah, saya benar-benar tidak terpikir saat itu. Cepat-cepat saya gowes ke sana. Menentang arus jalan Gejayan yang menggila. Sampai. Saya menuju bagian kopi dan HORE! Ternyata ada. Syukurlah!

Dipikir-pikir kenapa sih saya ngotot HARUS beli Coffee-Mate refill. Tapi itulah saya. Jika mau beli Coffee-Mate ya HARUS beli Coffee-Mate. Jika maunya yang refill ya HARUS dapat yang refill. Andai kengototan ini digunakan di bidang akademis, mungkin saya bisa memahami rumus lilitan dioda. Sayangnya, tidak pernah dan tidak mau diterapkan.

Dan kemudian saya beli makan. Dan kemudian saya pulang sebentar. Karena saya ingat harus beli sesuatu. Saya ganti jaket dan pergi ke tempat fotokopian. Beli kertas Buffalo. Buat apa? Rahasia!

I'm at Kosan Matahari Ceria.

Dan akhirnya saya pulang. Benar-benar pulang. Tepar. Tiduran di kasur. Namun satu hal yang penting, setelah tiduran di kasur, saya beranjak MANDI. Itu artinya saya mandi dua kali sehari. HORE!

Dan selain mendapat refill Coffee-Mate, Circle K juga memberikan kebahagiaan lain. Itu adalah iklan Volvic yang modelnya Takeshi Kaneshiro lagi minum air.


Oom Takeshi di iklan Volvic *gulp*

ASTAGA... Saya langsung berasa haus dan ingin minum air segalon. Kyaaaa!
Published with Blogger-droid v1.6.8

No comments:

Post a Comment