Saturday, May 7, 2011

Malam Minggu

Sabtu Malam ku sendiri, tiada teman ku nanti (Kisah Sedih di Hari Minggu – Koes Plus

“Malam Minggu ngapain? Kencan sama Tamayama Tetsuji, Kaneshiro Takeshi, dan Global TV”

Suatu hari, berbulan-bulan yang lalu, saya pernah menulis tweet semacam itu di Malam Minggu. Sumpah, saya tak berpretensi macam-macam saat menulisnya. Hanya ingin memberikan variasi di antara tweet malam Minggu yang berkisar tentang wakuncar (waktu kunjung pacar, #lawas sekali kosa katanya) atau mbojo, atau diisi dengan emoticon love-love layaknya lovey-dovey couple. Sak jane aku iki kritis, sinis, nyinyir, opo ngiri yo?

Yah apa boleh buat, kerana saya masih sendiri di usia yang hampir 22 tahun ini, saya ndak pernah ke mana-mana selama malam Minggu. Teman-teman sekosan pada pergi wakuncar, saya? Mendekam, berlumut di kamar, dan mengabdikan diri sebagai Himono Onna (a.k.a “the dried fish woman”, tonton Hotaru no Hikari untuk lebih jelasnya #promosi)

Sayangnya di tahun 2011 ini perkembangan teknologi komunikasi begitu menakjubkan sehingga mendekam sendiri di kamar adalah sesuatu yang menarik untuk dilakukan pada malam Minggu. Sayangnya lagi saya punya setumpuk film dan dorama di hard disk Shiro maupun di hard disk eksternal saya, yang seakan-akan berteriak “tonton aku, tonton aku, mumpung kamu lagi selo”. FUFUFU!

Bagi saya malam Minggu adalah sinonim dari kata nonton. Nonton apa? Ya nonton apa saja. Mulai dari nonton dorama, film, atau nonton pertandingan bola.

Nonton dorama. Berhubung malam Minggu suasana dan udaranya itu santai dan selo, menonton dorama bisa jadi pilihan yang tepat. Jika pada hari-hari biasa, dosis nonton dorama itu 1-2 episode, maka di malam Minggu dosis itu dapat dinaikkan hingga 2-4 kali lipat. Itu berarti anda bisa menonton 10 episode dorama maksimal. Jika melihat episode dorama, bukan tidak mungkin satu judul dorama selesai di satu malam. Kyung kyung sekali bukan?

Tidak suka dorama? Tenang, anda bisa mencoba menonton film. Bagi saya pribadi, malam Minggu adalah waktu yang tepat untuk mendayagunakan speaker kesayangan. Berhubung malam malam aku sendiri tanpa cintamu lagi, eh, malam malam aku sendiri di kosan, menonton film dan menghubungkannya dengan speaker adalah suatu ide yang brilian.

Film apa? Apa saja. Namun jangan paksa saya untuk menonton film komedi romantis. It’s a big NO NO! Film favorit untuk ditonton di malam Minggu adalah Battle Royale. Matikan lampu, tutup gorden, nyalakan speaker, dan scene “The Light House Battle” di film garapan Fukasaku Kenji ini terlihat jauh lebih memikat #sakit. Tak perlu pusing akan protes tetangga kosan, karena mereka pergi semua.

Sayangnya, karena begitu seringnya ditonton, BR menjadi kurang asyik. Untunglah, ada Sion Sono yang menyelamatkan malam Minggu saya.

Dan salah satu alasan terpenting untuk melewatkan malam Minggu di kos saja adalah tiga huruf ini: E-P-L. EPL alias English Premier League alias Liga Inggris. Apalagi jika The North-Londoners (baca: Arsenal atau Tottenham Hotspur) yang sedang bertanding, saya PASTI dengan senang hati mendedikasikan Malam Minggu Sabtu Malam yang indah di kamar, Adalah sebuah kepuasan tersendiri saat menyeduh kopi, menonton The North-Londoners beraksi, dan saya akan membanjiri timeline dengan tweeport (tweet report alias laporan pandangan mata yang disampaikan via Twitter) pertandingan. Masa bodoh dengan mereka yang meratap karena tak bisa wakuncaran di malam Minggu, #jahat

Namun kegiatan ini tidak bisa saya lakukan lagi karena eh karena TV uzur yang ada di kamar rusak. Hiks, coba saya punya LED TV 40 inch.

Banyak jalan menuju Roma, dan ada lebih banyak jalan lagi menikmati Malam Minggu Sabtu Malam sendiri saja” (Sumayya, 21 tahun, belum pernah wakuncar di Malam Minggu)

Sesuai kata orang bijak pada kalimat di atas, cara menikmati malam Minggu itu ada sebanyak jalan menuju Roma. Well, agak sedikit lebay banget sih. Tapi maksud saya, melewati malam Minggu sendiri itu bukan sesuatu yang patut diratapi.

No comments:

Post a Comment