Wednesday, May 25, 2011

Moonshadow

“I'm being followed by a moon shadow. Moon shadow-moon shadow. Leaping and hopping on a moon shadow. Moon shadow-moon shadow” (Moon Shadow – Cat Steven)

Salah satu hal yang sering saya lakukan, selain ngopi, tidur-tiduran, guling-guling, males-malesan, dan nonton film (kok ga produktif semua ya), adalah melihat langit malam. He? Iya, melihat langit malam. Saya suka melihat langit malam. Mungkin ini pengaruh dari lagu Bintang Kecil. Bintang Kecil di langit yang biru, amat banyak menghias angkasa. Saya jadi penasaran, mengapa langit malam yang warnanya hitam itu dikatakan biru di syairnya. Saya penasaran, memangnya ada segitu banyaknya bintang di langit. Memangnya sebanyak apa sehingga tak bisa dihitung?

Saya juga terpengaruh lagu “Ambilkan Bulan” gubahan almarhum AT Mahmud. Lucu saja pikir saya. Kok anak itu minta bulan. Kenapa tidak minta jajan. Kenapa tidak minta permen. Kenapa tidak minta Milo (masih kecil sudah maniak Milo, duh!).

Apalagi dulu di kampung suka ada acara Terang Bulan. Bukan nama martabak, ini semacam acara saat anak-anak main ke luar saat sedang terang bulan. Saaat bulan sedang terang-terangnya memancarkan cahayanya. Kadang saya hanya diam terpaku duduk di lapangan sambil memandang langit malam. Indah.

Mungkin sejak saat itu saya suka memandang langit malam. Kenapa? Menyenangkan saja. Menyenangkan melihat taburan bintang yang banyak itu. Menyenangkan melihat bulan dan perubahan bentuknya. Menyenangkan melihat bulan sabit. Karena itu mengingatkan saya tentang Sailormoon. Menyenangkan melihat bulan purnama yang terang. Ya, saya suka memandang langit malam. Sampai di asrama pun saya memilih menghabiskan waktu memandangi langit malam daripada belajar Fisika.

Jika berbicara tentang langit malam, mau tak mau saya teringat Miranti, sahabat saya. Kami berdua sama-sama suka memandangi langit malam. Miranti ini punya buku yang berisi peta rasi bintang. Lengkap. Dua halaman full colour. Dan kami memutuskan untuk menghafalkannya. Kebetulan langit di asrama terkadang sangat cerah. Bintang-bintang terlihat semua. Saat itulah kami sering berlomba mencari rasi Oricon, Scorpion, atau rasi bintang biduk. Ah, saya kangen masa muda….

Saya juga suka memandangi bulan. Bulan itu bagus. Bulan itu romantis. Tapi saya tidak suka digombali dengan menyamakan muka saya dengan bulan. “Maya, muka kamu indah layaknya bulan”, misalnya. Ih ogah deh. Itu berarti muka saya tidak mulus, banyak lubang di sana-sini, dan bergelombang. Atau gombalan “Maya, sinar di wajahmu mengalahkan sinar bulan”. Ih males. Muka kan tidak bercahaya, mana bisa mengalahkan cahaya bulan (eh padahal bulan juga memantulkan cahaya matahari ya). Ilmiah sedikit lah jika merayu.

Dan jika beneran ada yang menggunakan rayuan tidak bermutu itu, siap-siap terkena SNSD Kick dari saya *minjem kaki Sooyoung*.

Jika ingat bulan, saya selalu ingat terang bulan. Dan ini membuat saya teringat KKN lagi. Ketiadaan listrik ternyata membuat berkah. Kami kembali merasakan yang dinamakan terang bulan. Sungguh, saat itu saya merasa langit terang seterang-terangnya. Tak perlu listrik, tak perlu alat penerangan lainnya. Mendongak ke atas, terlihat ribuan bintang bertaburan. Kami pun refleks menyanyikan soundtrack serial Meteor garden. Lengkap dengan tarian tunjuk-tunjuk bintangnya. Ah elah!

Dan malam ini langit mendung. Tak terlihat bulan atau bintang di langit.

Tapi saya tetap memandang langit malam sambi ditemani alunan Cat Steven dan Moonshadow-nya.

“I'm being followed by a moon shadow
moon shadow-moon shadow
leaping and hopping on a moon shadow
moon shadow-moon shadow

and if I ever lose my hands
lose my plough, lose my land
oh, if I ever lose my hands
oh, well...
I won’t have to work no more

and if I ever lose my eyes
If my colours all run dry
yes, if I ever lose my eyes
oh well …
I won't have to cry no more.

yes, I'm being followed by a moon shadow
moon shadow - moon shadow
leaping and hopping on a moon shadow
moon shadow - moon shadow

and if I ever lose my legs
I won't moan and I won't beg
oh if I ever lose my legs
oh well...
I won't have to walk no more

And if I ever lose my mouth
all my teeth, north and south
yes, if I ever lose my mouth
oh well...
I won't have to talk...

Did it take long to find me
I ask the faithful light
Ooh did it take long to find me
And are you going to stay the night

I'm being followed by a moon shadow
moon shadow - moon shadow
leaping and hopping on a moon shadow
moon shadow - moon shadow
moon shadow - moon shadow
moon shadow - moon shadow”


Published with Blogger-droid v1.6.8

No comments:

Post a Comment