Sunday, May 29, 2011

Dear Admin @autisBego

Hari ini hari Minggu. Tidak ada yang istimewa. Paling saya cuma meratapi uang yang tinggal dua puluh ribu di dompet. DUA PULUH RIBU. Itu pun uang boleh ngutang teman. jadi tidak ada yang istimewa.

Paling saya menahan lapar karena memikirkan kelanjutan hidup di hari-hari ke depan. Paling pol, saya masak mie dan bersihin toilet. Cihui, saya terlihat rajin sekali saat menuliskan kata "bersihin toilet". Oh ya, saya MANDI, KERAMAS, dan MASKERAN juga loh. Akhirnya, muka saya terlihat bersinar (bayangkan betapa tebalnya daki yang ada sebelum ini). Walau begitu, masih saja keluar gumaman "Belum semulus muka Sooyoung". Manusia memang tak pernah puas.

Kelar maskeran, saya raih si Mimi dan buka Twitter. Ternyata situs 140 karakter ini sedang ramai oleh suatu akun. Nama akun itu @autisBEGO. ASTAGA!

Saya buka profilnya dan terpampanglah ini:



Saya baca timeline akun ini. Andai ini lagu Horobushko-Bond, saya sudah sampai pada tahap akhir. Saat Haylie menggesek biolanya dengan kecepatan yang luarbiasa.

Apalagi saat sang admin menulis tweet ini:


Emosi saya langsung crescendo saat itu.


Saya emosi. Begitu juga dengan banyak teman-teman yang lain. Karena itulah, saya menulis ini.

Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu betapa beratnya menjalani hidup saat semua orang memandang anda berbeda? Betapa beratnya hidup saat setiap kalimat yang anda ucapkan hanya dianggap ceracaua? Betapa beratnya hidup saat orang selalu menganggap anda hidup di dunia lain, bahkan diangap alien saking anehnya?

Mungkin anda belum tahu

Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu jika penyandang autisme selalu mengalami masalah di sekolahnya? Apakah anda tahu perjuangan mereka mendapatkan pendidikan yang layak? Apakah anda tahu jika mereka bisa ditolak sebuah universitas hanya karena mereka "penyandang autisme"?

Mungkin anda belum tahu.

Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu jika banyak penyandang autisme sering dihina di lingkungannya? Apakah anda tahu mereka dihina hanya karena sedikit "perbedaan" yang mereka miliki? Hanya karena mereka sedikit "tidak normal"?

Mungkin anda belum tahu.

Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu betapa berat perjuangan keluarga penyandang autisme? Betapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk terapi ini-itu? Untuk tes ini-itu? Untuk tes alergi ini-itu?

Mungkin anda belum tahu.

Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu, betapa besar perhatian orangtua penyandang autisme harus tercurah pada anaknya yang istimewa itu? Apakah anda tahu, sedotan perhatian itu bisa saja mengabaikan sudaranya yang "normal"? Apakah anda tahu setiap anggota di keluarga itu harus mengorbankan banyak hal untuk mereka?

Mungkin anda belum tahu.

Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu tantrum, suatu keadaan di saat penyandang autisme kehilangan kendalinya? apakah anda tahu betapa kerasnya mereka mengendalikan diri untuk tidak menyakiti diri mereka? apakah anda tahu beberapa dari mereka bisa saja membentur-benturkan kepalanya ke tembok saat tantrum?

Mungkin anda belum tahu.


Dear admin @autisBEGO, apakah anda tahu hingga kini belum diketahui penyebab dan obat untuk autisme?

Mungkin anda belum tahu.


Dear admin @autisBego, saya yakin anda terpelajar dan pintar. Tapi sungguh sayang jika kecerdasan anda tidak diimbangi dengan rasa empati pada orang-orang yang tak seberuntung Anda.

Dear admin @autisBego, setiap orang pernah melakukan kesalahan. Tapi tak banyak yang mengakuinya dan belajar darinya.

Salam.

No comments:

Post a Comment