Thursday, May 5, 2011

Lagu Penguras Hati




Kamu bisa mendebat filosofi, tapi kamu tak bisa mendebat musik yang bagus (Yusuf Islam aka Cat Steven)

Jika Vidi Aldiano punya lagu berjudul “Cemburu Menguras Hati”, maka boleh dong saya punya list “Lagu yang Menguras Hati”. Sebuah musik yang bagus itu, katanya, adalah musik yang mampu menyentuh hati pendengarnya. Entah itu membuat pendengarnya bersemangat atau yang menguras emosi jiwa.
Walaupun saya bukan orang yang sentimentil, tapi saat mendengarkan lagu-lagu ini emosi jiwa lumayan terkuras. Saking mengirisnya, kadang saya sampai ‘mrebes mili’.

Seperti apa lagu penguras jiwa saya? Ini dia si Jali-jali eh ini dia daftarnya

#5 Mama – Nana Mouskouri

Bercerita tentang seorang bocah laki-laki yang kehilangan ibunya karena perang. Nana Mouskouri mampu menyanyikannya dengan sepenuh hati, vokalnya begitu lembut namun mampu menyampaikan pesan yang ada secara sempurna. Bagian paling menyayat hati adalah saat sang ibu meninggal namun si bocah tidak tahu jika ibunya sudah tiada. Liriknya sendiri seperti ini:

“Hush, your mamma will soon be well
Though all they can do is to wait
And one little boy hears the doctor tell
The others he thinks it's too late
It's too late

Mamma, he whispers quietly
Mamma, you' re looking old
Mamma, why don' t you answer me
Mamma, your hands feel cold”


Miris, ya? Hati pun semakin teriris karena Nana menyanyikannya sampai hampir berbisik. Suaranya bergetar menahan emosi saat menyanyikan bait terakhir (“mama, your hands feel cold”).

Kadang, saat memutar lagu ini, saya berpikir. Tentang hubungan saya dan ibu saya sendiri. Saya berpikir tentang apa yang akan saya lakukan jika saya ada dalam posisi si bocah itu. Jika tiba-tiba, ibu meninggalkan saya suatu hari…

#4 Hey Jude – The Beatles

“Hey Jude don’t make it bad
Take a sad song and make it better”
“And anytime you feel the pain

Hey Jude, refrain,
Don’t carry the world upon your shoulder”


Lagu ini sering saya putar saat menghadapi masalah yang berat. Entah kenapa lagu ini punya efek untuk menguatkan saya. Tidak hanya itu, lagu ini, terutama bait “don’t carry the world upon your shoulder”, seakan-akan menyugesti saya untuk meruntuhkan kebiasaan “suka-menyimpan-masalah-sendiri”. Walau lebih sering gagal, hehehehe…

Toh walau begitu lagu gubahan duet McCartney – Lennon ini selalu saya putar setiap menghadapi masalah.

#3 Tegami (Haikei Juugo no Kimi e) – Angela Aki

Jika “Anda-di-masa-kini” memperoleh surat dari “Anda-yang-berumur-15 tahun”, apa yang akan Anda tulis? Kira-kira begitulah isi lagu ini. Tema yang unik namun, akuilah, setidaknya kita pernah memikirkan tentang hal yang sama, kan?

Mendengarkan lagu dari album “ANSWER” ini sedikit banyak membuat saya berpikir tentang kehidupan saya masa kini, Jika, andai mungkin terjadi, saya mendapat surat dari “saya-di-masa-lalu”, jawaban apa yang akan saya sampaikan? Apakah jawaban yang saya berikan sudah cukup bagus? Apakah diri saya di masa lalu akan puas dengan jawaban tersebut? Apakah “saya masa kini” sudah dianggap dewasa oleh “saya-di-masa-lalu”, dan banyak pertanyaan lain.

Singkatnya, ini lagu yang dapat anda jadikan refleksi untuk diri sendiri.

#2 I Love You – Kim Tae Yeon

Lagu yang bertema “I love you but we can’t be together”. Dari temanya saja, lagu ini sudah nggerus. Bukan, bukan dalam level “Baik-Baik Sayang” dari Wali. Beda, tidak adil jika kita membandingkan dua lagu ini. Lagu ini termasuk dalam playlist “Galau” di iTunes saya. Bersama dengan 66 lagu lainnya (astaga…GALAU sekali anak ini)

Penyanyinya, Kim Tae Yeon, adalah leader dari SNSD (ya…grup cewek berkaki panjang dari Korea itu). Taeyeon inilah yang membuat soundtrack drama Athena ini begitu indah dan menyayat hati, layaknya tipe suara orang dari marga Kim lainnya #mulaingaco.

Dengarkan sekali, dua kali, dan anda akan mendapati diri nyakar-nyakar tembok. Saking nggerusnya (Tidak berhasil? Coba tonton Athena episode 16)

#1 Father and Son – Cat Steven

Ini lagu yang sangat menguras jiwa. Sangat sangat menguras jiwa.

Suatu hari, saya bertengkar hebat dengan Abah di telepon. Sangat hebat. Karena kami sampai tidak berkomunikasi sama sekali selama 3 minggu lebih. Tidak telepon atau mengetik sms sekalipun. Apa boleh buat, kami sama-sama keras kepala, saklek, dan punya gengsi yang tinggi.

Saat emosi masih tinggi, saya ambil iPod dan, secara ajaib, mengalunlah lagu dari album “Teaser and The Firecat” ini.

Judulnya boleh saja “Father and Son”, tapi bagi saya, lagu ini secara sempurna menggambarkan hubungan saya dan Abah. .Tentang seorang ayah dan anak yang sama-sama teguh dan keras kepala. Tentang seorang anak dan ayahnya yang bertengkar tentang masalah yang prinsipil. Tentang seorang anak yang tidak ingin dikekang oleh peraturan orangtua. Tentang seorang ayah yang dulu pernah menghadapi situasi yang sama, dan kini mencoba menghindarkan anaknya dari situasi serupa. Intinya, konflik antar generasi. Jenis konflik yang selalu ada dalam hubungan orangtua dan anak.

Cat Steven, dengan mengandalkan permainan gitarnya yang luarrrr biasa itu, bernyanyi dengan luarrr biasa. Penyanyi yang setelah masuk Islam mengganti namanya menjadi Yusuf Islam ini berperan sebagai ayah dan anak sekaligus. Saat menjadi ayah, suaranya menjadi rendah dan berat. Menggambarkan ayah yang penuh perhitungan dan berwibawa. Sebaliknya, saat bagian sang anak, suaranya menjadi lantang dan tinggi. Menggambarkan anak muda dengan semangatnya yang berapi-api
DEG! Saya tertegun. Lagu ini, secara ajaib, membuat saya sedikit banyak memahami perkataan Abah saat kami bertengkar. Saya putar lagi…lagi…lagi….dan setelah 50 kali diputar, saya menyadari jika Panlu sudah basah oleh air mata.
Dan ternyata, nun jauh di kampuang nan jauh di mato, Abah sedang memutar lagu ini. Mengingat kami sama-sama suka Cat Steven (dan Nini Rosso, Queen, Creedence Clearwater Revival, dan Nana Mouskouri. Ya…selera musik saya sedikit banyak dipengaruhi beliau).

Dan lagu ini saya nobatkan menjadi “Lagu Paling Menguras Jiwa” karena saya tidak bisa tidak terharu setiap lagu ini diputar. Paling tidak, “mrebes mili” lah #alesan

(Father)
It's not time to make a change,
Just relax, take it easy.
You're still young, that's your fault,
There's so much you have to know.
Find a girl, settle down,
If you want you can marry.
Look at me, I am old, but I'm happy.

I was once like you are now, and I know that it's not easy,
To be calm when you've found something going on.
But take your time, think a lot,
Why, think of everything you've got.
For you will still be here tomorrow, but your dreams may not.

(Son)
How can I try to explain, when I do he turns away again.
It's always been the same, same old story.
From the moment I could talk I was ordered to listen.
Now there's a way and I know that I have to go away.
I know I have to go.

(Father)
It's not time to make a change,
Just sit down, take it slowly.
You're still young, that's your fault,
There's so much you have to go through.
Find a girl, settle down,
if you want you can marry.
Look at me, I am old, but I'm happy.

(Son)
All the times that I cried, keeping all the things I knew inside,
It's hard, but it's harder to ignore it.
If they were right, I'd agree, but it's them
They know not me.
Now there's a way and I know that I have to go away.
I know I have to go

No comments:

Post a Comment