Tuesday, May 8, 2012

Huh-Hah-Huh-Hah

I love spicy foods. Entah itu masakan Padang, sambal gejrot, sambal bawang, asal pedan (dan halal tentunya) pasti bakal saya sikat. Maka dari itu saya ga kebayang bagaimana caranya bertahan hidup jika mesti pindah ke Eropa misalnya. Karena, tahu kan, masakannya rasanya…hambar (jika dibandingkan dengan dendeng balado, misalnya) :|

Salah satu makanan favorit saya adalah oseng-oseng mercon. Secara singkat oseng-oseng mercon adalah oseng kikil yang ditambah cabai rawit…itu lho yang warnanya oren dalam porsi yang tidak manusiawi. Tentu saja paduan semua itu menghasilkan rasa pedas yang jahanam durjana.
Langganan saya adalah oseng-oseng mercon lapangan Klebengan. Alasannya? Ya karena ini yang paling deket sama kosan. Nama warungnya saya lupa, yang jelas tendanya terletak paling luar. Selain oseng-oseng mercon, tempat ini juga menyediakan menu lain. Oseng tahu tempe, oseng telor, nasi goreng, sampai sop. Namun tetap saja andalannya oseng mercon. Ibarat BigMac McD, oseng mercon adalah menu andalan warung ini.
Penampakan
Satu hal yang menonjol dari oseng mercon ini adalah "kikilnya sedep". Karena saya itu paling jijik makan kikil dan jeroan, kalian bisa menebak kadar kelezatan kikil warung tersebut. Karena sudah bersih dan tidak kinyis-kinyis, maka saya mau-mau aja makan kikil. Malah lahap banget.

Poin andalan yang lain terletak di kuahnya. Gurih dan sedap…kalo istilahnya anak AKB orang Jepang sih umami. Rasanya gurih dan sedap dan enak karena ditambah potongan petai. Jangan takut jangan khawatir, petainya dipotong gede-gede jadi untuk orang yang anti makan petai (saya contohnya) kecil kemungkinan untuk memakannya.

Dan tentunya poin utama paling penting adalah rasa pedas nan durjana. Yang sanggup membuat kita menghabiskan berbotol-botol air. Dan menimbulkan kebutuhan segera terhadap Mylanta Cair bagi saya. Ngomong-ngomong Mylanta saya habis...

Perpaduan antara rasa pedas nan durjana, bumbu yang tepat, dan kuah nan sedap akan memicu perkataan "wuah sedep banget nih" di sela-sela huh-hah karena kepedesan.

Jika bicara oseng-oseng mercon, konon belum afdol tinggal di Jogja jika belum ke oseng-oseng mercon dekat PKU. Tempat tersebut sudah memiliki asosiasi yang sangat kuat dengan oseng mercon. Oseng mercon ya oseng mercon PKU.

Sayangnya saya belum pernah sekalipun mencobanya. Ah mungkin lain waktu saya mesti ke sana dan mengicip-icipnya.

Salam huh-hah!

"Mission done" kata Takamina
BGM: Love Story - Amuro Namie
Cemilan: Milo panas

No comments:

Post a Comment