"Kosan lo pindah ke Baghdad?"Itu adalah kalimat pertama yang terlontar dari Permata Asharty saat saya menjemputnya. Jadi ceritanya berhubung hari ini libur dan kami tidak ada kegiatan dan sangat selo, saking selonya saya bisa cuci baju tiga kali seharian. Tiga kali lho...TIGA KALI! Camkan itu hai anak muda! Frekuensi cuci baju 3 kali lipat daripada frekuensi mandi. Tapi janganlah hal ini kita bahas lebih dalam karena hanya akan membuka aib saya saja.
Yah pokoknya karena selo
Dan akhirnya pergilah kami berdua ke pemberhentian pertama, sebuah toko komputer di daerah Sagan yang namanya juga Toko Komputer. Agak dilema juga karena printer yang cuma buat printer sudah tidak ada stoknya. Yang tersedia adalah printer multifungsi dengan harga yang sedikit di luar anggaran. Oh betapa hebatnya teknologi masa kini, printer juga bisa untuk fotokopi (ke mane aje lo May).
Kemudian karena kami lapar maka kami merasa harus makan. Dan seperti biasa kami berdebat mengenai "mau makan apa?" serta "mau makan di mana?". Debat kusir yang berkepanjangan dan lalu lintas yang ramainya minta digeplak cukup membuat kepala saya pening. Akhirnya kami makan di Ayam Gepruk Bu Rum. Dan belum sempat saya menuntaskan rasa lapar, gadis muda bertampang sangar ini sudah mengajak saya pergi. Emang ribet ye jalan ama lo, Tong!
Apa boleh buat, akhirnya kami pergi ke...Amplas. Bukan apa-apa, kami sungguh tidak tahu ke mana lagi. Dan tujuan pertama kami adalah ke Electronic Solution untuk survey harga printer (ngebet bener). Di situ kami berjalan-jalan sebentar dan Matong menolak permintaan saya yang ingin berfoto dengan (papan berbentuk) Siwon sang personil Super Junior. "Malu-maluin lo, Un!" begitu katanya. Cih, nggak seru lo Tong!
Dan karena kami disoriented, kami pun berjalan-jalan selalu kian kemari. Setelah muter-muter enggak jelas akhirnya kami pun ke Disc Tarra. Jujur saja, saya tidak tahu nama-nama yang kini terpampang di sana kecuali Celine Dion dan Cranberries dan Nirvana. Dan akhirnya kami kembali ke habitat asli yaitu bagian CD-CD Asia. "Kok ga ada CD nya Akihabara Fourty Eight ya?" tanya saya. "Ya menurut lo, Un!? Mau dijual berapa di sini?" sambernya. Kemudian dengan iseng saya berkata, "Wah kalo ada Teresa Teng gue beli deh".
Dan ternyata.....
Beneran ada |
"Mampus gue!" ujar saya setengah menyesali. Namun janji adalah janji, saya mesti membeli CD pelantun Tian Mi Mi ini. Tapi lain kali saja. Saat honor nulis sudah turun dari khayangan (brb nulis artikel sebanyak-banyaknya).
Setelah itu kembali kami berjalan-jalan selalu kian kemari. Sampai mata saya tertumbuk dengan sebuah tas di sebuah toko aksesoris. Tas itu berbentuk makhluk absurd berwarna coklat yang membuka mulutnya dan memperlihatkan taring-taringnya. Walau deskripsi saya terlihat menyeramkan namun makhluk ini unyu sekali. Dan saya pikir ini familiar. "AKBingo!" begitu seru saya. Yup, makanya saya familiar. Ternyata tas itu berbentuk maskot TV show AKB48. Matong kemudian menyuruh saya membelinya. Saya ogah karena benda itu tidak masuk ke anggaran. Dan akhirnya Matong mengeluarkan kalimat mautnya...
"Katanya lo fans AKB, masa beli tas AKBingo aja mesti mikir-mikir dulu!?"5 menit kemudian....
Aitakatta...aitakatta...aitakatta yes! Kimi ni~ |
Akhirnya saya membeli tas itu. Rupanya embel-embel AKB48 memang ampuh untuk menakukkan kepelitan saya.
Setelah itu kami terjebak di Gramedia dan diakhiri dengan ngopi di Dunkin. Karena saya ngantuk dan lelah sekali. Maklumi saja, sudah uzur.
Dan berakhirlah sehari bersama Permata Asharty. Sungguh sebuah perjalanan yang sangat menguras hati.
Salam zuper!
BGM: Ai Chuseyo - SDN48
Cemilan: Milo Fuze
No comments:
Post a Comment