Tuesday, May 22, 2012

Yes, Kit-Kat Baru!

Jadi ceritanya kemarin saya pergi ke Indomaret untuk membeli Coffee-Mate. Pucuk dicinta ulam tiba eh salah bagai pungguk merindukan bulan kata pepatah, sudah jauh-jauh ke sana eh stok Coffee-Mate sudah tidak ada. Karena dongkol saya memutuskan untuk segera pulang.  Saat akhirnya pandangan saya tertumbuk ke sebuah rak yang memajang Kit-Kat.


Sekilas Kit-Kat ini terlihat biasa tapi perhatikan lebih lanjut. Terdapat aksen silver di pinggir kemasannya. Mengingat desain kemasan Kit-Kat tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun, tentunya perubahan desain ini terlihat signifikan. 


"Kit-Kat baru!" dan saya girang. 

Oke buat yang belum tahu, selain cinta Milo dan Takeshi Kaneshiro saya juga cinta Kit Kat. Bagi saya Kit-Kat itu makanan yang sengaja dijatuhkan dari langit untuk dikonsumsi manusia. Oke mungkin ini lebay namun perumpamaan itu dapat dijadikan gambaran kadar kelezatan wafer coklat ini bagi saya.

Namun begini-begitu saya baru pernah mencoba dua varian Kit-Kat. Pertama Kit-Kat yang biasa kita makan dan Kit-Kat Chunky yang manisnya keterlaluan. Ingin rasanya pergi ke Jepang dan membeli semua varian Kit-Kat di sana yang bermacam-macam rasanya.

Kembali ke topik, begitu melihat benda tersebut terbersit rasa ingin membelinya. Sebenarnya saya orang yang paling malas beli sesuatu jika tidak berniat membeli dari awal. Tapi ini Kit-Kat lho. Kit-Kat baru yang belum tentu dua puluh tahun sekali keluar versi barunya.

Dan akhirnya saya tergoda membelinya.

Jadi apa yang berbeda di sini? Tulisan di pojok kanan atas kemasan wafer ini dapat menjadi petunjuk. "International Recipe", sebuah tulisan yang membuat kita berpikir "jadi selama ini Kit-Kat produksi sini memakai resep lokal?" dan lain sebagainya. Ah tapi sudahlah ya mungkin namanya gimmick marketing atau apa. Namun yang pasti embel-embel "international recipe" ini cukup menarik perhatian orang-orang macam saya.

Jadi seperti apa rasanya?

LEZAT. LEZAT SEKALI. Setidaknya itu yang bisa saya katakan. Apa? Perlu dideskripsikan lagi? Oh okay.

Perbedaan pertama adalah wafernya yang sangat empuk. Bukan dalam artian langsung mruntul begitu kita makan. Wafernya lebih renyah dan mudah dimakan. Itu artinya probabilitas untuk membelah wafer coklat ini menjadi dua bagian yang sama meningkat lebih tajam. Apa pentingnya? Penting sekali! Bangganya seseorang yang bisa membelah sebatang wafer Kit-Kat menjadi dua bagian yang sama itu selevel dengan bahagianya Shinoda Mariko yang dapat membelah sumpit kayu dengan baik dan benar.

Yang kedua adalah rasa coklatnya. Umm…what should I say? Coklatnya terasa lebih creamy. Dalam arti lebih kental lebih terasa susunya. Yang membuat saya senang adalah rasa coklatnya tidak terlalu manis. Jujur saya menyukai rasa coklat Kit-Kat baru ini dibanding yang lama.

Kombinasi wafer dan coklat resep baru ini membuat rasa Kit-Kat baru ini menjadi lebih lezat. I really enjoyed every bite. It's a borrowed borrowed heaven jika meminjam kata The Corrs. Saya beneran memejamkan mata saking bahagia dan saing nikmatnya. Mungkin jika adegan tadi dibuat animasi, akan ada bel yang berdentang di atas kepala dan saya akan terbang indah menuju awan dengan sayap mengepak-ngepak.

Namun karena saking enaknya itu sampai sekarang saya tidak punya hati untuk menghabiskannya. 

Have a Break, have a Kit-Kat!

BGM: Tian Mi Mi - Teresa Teng.
Cemilan: Bakmi Jowo Rebus.


No comments:

Post a Comment